1.Kurikulum Pendidikan Utama
Jenis Pendidikan
Oleh karenanya sebagai generasi penerus selalu berusaha untuk melestarikan nilai-nilai yang dibangun oleh pendiri, K Anshor Abd Lathif dengan menerapakan prinsip dasar: Almuhafadloh alal qodim Ashsholih walakhdzu biljadid alashlah.
Materi Pendidikan
Prinsip melestarikan tradisi lama yang masih baik dan relefan dan mengadopsi tradisi atu sistim baru yang lebih baik dan lebih relefan menjadi acuan dasar bagi segala sesuatunya yang dijalankan di pesantren. Prinsip itulah yang menjadikan corak pesantren Al-Mubarok bertahan dalam bentuknya sampai sekarang. Mengutamakan kitab-kitab salaf selagi ada mulai dari yang paling dasar: Safinah sampai kitab minhajut tholibin. Begitu pula dalam nahwu mulai dari jrumiyah sampai Ibnu Malik maupun fan-fan lain balaghoh, hadits, tafsir, dan lain sebagainya.
Jenjang Pendidikan
Pendidikan Formal
Pendidikan formal yang dikembangkan pesantrean Al_Mubarok bercirikan paduan antara literatur klasik dan leteratur kontemporer. Klasik sebagai acuan pokok yang telah terbukti keabsahan dan keberkahanya, sedang kontemporer sebagai upaya memudahkan santri dalam melakukan kontektualisasi. Secara klasikal terbagi dalam dua peringkat di luar isti’dad yang husus untuk mereka yang belum mengenal aksara arab: Tsanawiyah dan aliyah dengan konsentrasi masing-masing sebagai berikut:
Tingkat Isti’dad
Diperuntukkan bagi mereka yang belum mengenali abjad arab dengan rentang waktu satu sampai dua tahun.
Tingkat Tsanawi
Tingkat I Tsanawi : Baca tulis arab dengan cepat dan tepat
Tingkat II Tsanawi : Penguasaan ilmu Shorof
Tingkat III Tsanawi : Penguasaan Nahwu
Tingkat Aliyah
Tingkat I Aliyah : Pendalaman nahwu dan jumlah
Tingkat II Aliyah : Pehaman pada nash / ta’bir
Tingkat III Aliyah : Penalaran dan penggambaran nas
Pendidikan Non Formal
Kejar Paket
Kegiatan ini memberi kesempatan pada anak lingkungan pesantren yang tidak berkesempatan melanjutkan ke jenjang SLTP untuk bisa mengikuti program tersebut dengan penanganan program ini diserahkan pada kordinator pendidikan yayasan untuk bisa mengelola dan mengembangkan sebaik-baiknya, sehingga kemanfaatannya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Semoga saja program ini bisa berjalan seperti yang diharapkan.
Madrasah Diniyyah
Guna mengakomodir santri-santri dari masyarakat lingkungan yang rata-rata tidak fokus untuk mendalami agama akan tetapi sambil mengikuti kegiatan sekolah pagi hari atau bekerja di siang hari mereka tentu tak mampu menyesuaikan dengan kurikulum yang diberikan pada anak pondok sehingga mereka diberikan waktu yang husus ba’dal asar dengan enam jenjang peringkat diikuti oleh laki-laki dan perempuan dimana masing-masing dengan kepala madrasah yang terpisah.
2. Kurikulum Pendidikan Tambahan
Forum Bahtsul Masail
Dilakukan seminggu dua kali dengan sistim pengkajian teks dari sisi gramer / nahwu dilanjutkan pembahasan waqiah atau kejadian-kejadian aktual di masyarakat yang sesuai dengan pembahasan per-bab / pasal. Hasil dari kesimpulan kajian ini didokumentasikan untuk kemudian minta pengesahan dari pengasuh.
Musyawarah Kelas
Dilakukan sehabis kegiatan mengaji alqur’an dan diikuti oleh semua santri sesuai kelas masing-masing. Dalam musyawarah ini dibahas materi pelajaran yang akan diajarkan nanti malam. Kemudian usai jamaah dhuhur dilakukan kegiatan belajar bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Kajian Bandungan
Pengayaan referensi baik yang khusus diikuti oleh santri senior ataupun yang diikuti secara umum bersama masyarakat. Kajian ini seputar kitab-kitab penunjang seperti : Asybah wannadloir, Lubbil ushul, Minhajut tholibin, minhajul qowim disamping juga kitab-kitab tasawwuf seperti Syarah Hikam, Nashoihul Ibad,Tafsir Jalalain, dsb.
Pendidikan Sistim Sorogan
Kegiatan bertujuan untuk merangsang kecakapan membaca kitab salaf
Pendidikan Sistim Musyafahah
Kegiatan pengajian khusus alquran dimulai dari surat-surat juz ‘amma dilanjutkan dengan surat fatihah hingga hatam.
3. Ritual
Penekanan ritual yang meliputi bacaan wajib bagi santri berupa Rotibul Kubro setiap ba’dal Maghrib, surat Yasiin, Waqiah dan Almulk selepas pengajian pagi ataupun bacaan mingguan seperti Yasiin Fadhilah, Rotib Haddad, Wirdul Lathif, manakib, maulid, dan ziarah yang dilakukan secara bergantian diharapkan santri almameter Al-Mubarok bukan saja mendapatkan tingkat keilmuan yang terkadang cenderung liar dan liberal, akan tetapi juga mendapatkan barokah, sir dan madad dari bacaan-bacaan yang dilakukan di pesantren sehingga diselamatkan dari segala gejala-gejala ahir zaman